“Dihukum mister Baron” Gilang Pov
Aku dan Ikyu berjalan ke lapangan sekolah, semua mata memandang ke arah
kami. Bahkan ada yang sampai pingsan dan mengeluarkan air mata.
Fans Pov
‘Mimpi apa gue semalem kak Gilang lewat di depan mata gue’ mending gue
pura-pura jatuh deh di depan dia. “bruk” dia-dia-dia nanya ke aku apa aku
baik-baik aja, mimpi apa gue semalem, “apa kau baik-baik saja?” kak Gilang
nanya gitu ke gue! “i-iya aku baik-baik aja kok ka, makasih kak” gue udah sesek
nafas habis bilang makasih gue langsung lari ke arah toilet.
Normal Pov
Gadis itu berlari ke arah toilet dan muntah didalam toilet itu, perutnya
sangat sakit karena terlalu senang dan terlalu kaget dengan perbuatan Gilang
barusan(padahal si Gilang cuman ngomong), dia terus muntah-muntah sambil
berfikir “gilak, kak Gilang cuman ngomong sama gue udah bikin gue hamil bahaya,
bahaya bahaya. Pokonya ka Gilang harus nikah sama gue”. Sehabis kejadian itu
banyak cewek-cewek lain yang iri pada gadis tadi, bahkan ada yang nangis darah
karena Gilang udah ngomong sama cewe lain-padahal dia bukan siapa-siapanya Gilang-,
Gilang hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil melihat
kelakuan pengagumnya itu.
Senyuman kecil Gilang berhasil membuat setengah dari perempuan yang ada di
sana pingsan “gue salah apa, mereka sampe pingsan” batin Gilang. Gilang hanya
bisa tersenyum lagi pada sisanya yang tidak pingsan dan alhasil, sisanya ikut
pingsan, Gilang dan Ikyu pun tak mau ambil pusing dan meneruskan jalannya ke
lapangan.
Di lapangan ada beberapa cheerleader yang sedang berlatih, mereka sedang
melakukan latihan dengan gerakan yang orangnya ditumpuk-tumpuk dan jadi bertuk
segitiga keatas. Karena tiba-tiba Gilang datang. Semua Anggota cheer yang
sedang latihan menjadi fokus ke Gilang dan pada berjatuhan gitu ke bawah mereka
semuapun langsung pingsan. Gilang tidak melihat ke arah mereka sama sekali,
karena Gilang memang tidak sadar kalau ada anak-anak cheer yang sedang pingsan
disana. Gilang menghampiri Deiri yang ada di lapangan basket dan menyapanya
“hai ganteng” saat itu tidak ada perempuan sama sekali jadi adegan gay itu
hanya dilihat oleh Ikyu yang menemani Gilang dan Deiri yang menerima sapaan
penuh cinta itu dari Gilang.
Deiri Pov
“hai ganteng” si Gilang tiba-tiba
nyapa aku, oke disini aku nyadar-ganyadar kalau Gilang tuh cowo gay, tapi gamau
ambil pusing langsung aja aku bales sapaan dia “ada apa?”, “pulang sekolah ada
acara ga?” Gilang nanya gitu ke aku, apa sih maunya. “gaada, kenapa?”. “gini,
aku ada yang mau diomongin sama kamu entar pulang sekolah kita mampir dulu di
KFC ya”. Apa-apan nih cowo ngajak aku ke KFC dia ternyata tau betul aku suka
makan KFC, aku gabisa nolak aku lagi pengen banget makan KFC tapi aku lagi
bokek. Ini kesempatan banget “oh, oke kamu duluan aja ke KFC nanti aku nyusul
rada lama. Aku ada perlu sebentar soalnya”
Ikyu Pov
“Okay see you baby” kata si Gilang ke Deiri, Deiri hanya melihat ngeri
kelakuan Gilang. Gilang berjalan menuju kelas, aku hanya membuntutinya. Karena kalau
aku menjauh radius 3 meter darinya atau menghilang darinya, sudah dipastikan
dia pasti nyari-nyari aku dan akan marah-marah.
Normal Pov
Bel pulang berbunyi “tettt~” dengan semangat Gilang keluar dari kelas, dan
melihat pemandangan yang janggal. ‘Kenapa tidak ada seorang-pun perempuan
disini, ah sudahlah apa peduliku?!’ batin Gilang. Ternyata hampir semua
perempuan sedang pingsan karena ulah Gilang.
Deiri sudah selesai dengan urusannya, dan sekarang ia berjalan menuju KFC,
dia mencari-cari Gilang disana. Tetapi dia tidak menemukan Gilang. Ia bertanya
pada penjaga kasir KFC “mba liat ‘Gilang’ ga?” beberapa perempuan yang sedang
makan disana ada yang tersedak dan ada yang jatuh pingsan karena mendengar nama
‘Gilang’. Wajar saja !ternyata! Gilang terkenal sampai ke luar sekolah.
Perempuan-perempuan dari sekolah lain banyak yang sengaja makan di KFC karena
tahu kalau Gilang suka makan disini.
Deiri dengan kesal menunggu Gilang di depan KFC, karena saat dia nanya ke
mba-mba kfc, kata mba-mba kfc-nya “Gilang belom dateng kesini”. Deiri tidak
boleh ada di dalam karena dia tidak memesan makanan apapun.
Dilain tempat Gilang dan Ikyu dipanggil ke ruang guru oleh wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan. “Gilang! Kau telah membuat pingsan banyak murid
wanita hari ini, biasanya kau hanya membuat 1-4 wanita pingsan tetapi kenapa
sekarang jadi hampir semua yang pingsan” lalu Ikyu pun bercerita pada Miss
Arran-wakil kepala sekolah bidang kesiswaan- “begini bu, tadi pas aku sama Gilang
mau ke lapangan ngelewatin banyak cewe, eh ada cewe yang jatuh depan Gilang
gatau disengaja gatau engga, terus si Gilang malah ngomong ke cewe itu. Cewe
itu terus kabur bu, terus si Gilang malah senyum bu, gara-gara si Gilang senyum
cewe-cewe pada pingsan bu, terus sisanya pada nangis-nangis eh si Gilang malah
senyum lagi bu, jadi sisanya pada pingsan lagi bu. Terus cewe-cewe yang lagi
latihan cheer juga pingsan gara-gara Gilang bu, gara-gara pas dia ke lapangan
dia ga mandang sedikit-pun cewe-cewe cheer itu--”
Miss Arran malah mandangin wajah ganteng Gilang, dan tidak mempedulikan
cerita Ikyu sedikitpun, itu membuat Ikyu kesal, lalu Ikyu keluar dari ruang
guru dengan lesu karena ga dianggep sama Miss Arran. “bu, bu, bu” tiga kali Gilang
manggil Miss Arran, tapi Miss Arran belum juga sadar, dia terhipnotis
kegantengan Gilang. Yaudah Gilang keluar nyusul Ikyu
Lalu saat Gilang dan Ikyu mau menuju KFC, dia dicegah oleh Mister Baron
guru olah-raga. “Gilang! Ikyu! Ikut saya ke ruang guru!” ‘gilak nih gangguan
terus daritadi, kapan gue ke KFC nya, ntar si Deiri keburu pergi lagi, gue
harus kabur sekarang juga’ batin Gilang, lalu berlari ke arah gerbang untuk
pergi ke KFC. Saat itu juga Mister Baron langsung mengancam Gilang “Kalau kau
kabur, kau tidak boleh mengikuti pelajaran olah-raga selamanya!” ancaman itu
berhasil menghentikan niatan Gilang untuk kabur.
Gilang, Ikyu, dan Mister Baron berjalan ke ruang guru. Sekarang Mister
Baron memulai pembicaraanya dengan Gilang da Ikyu “Gilang, team cheerleader
sekolah mengalami suatu kecelakaan yang disebabkan oleh-mu menurut saksi mata,
dan ada 3 orang yang cedera kaki, kau harus mencari pengganti 3 orang itu dan
harus wanita, tidak ada penolakan atau kau tidak akan pernah belajar olahraga
lagi, dan nilai olahragamu akan menjadi NOL dan kau tidak akan lulus” tatapan
Mister Baron sangat seram, seseram tatapan sasuke saat menatap naruto di
‘lembah terakhir’-maapin ya aku suka naruto nih-. Lalu Gilang hanya bisa pasrah
menerima hukuman dari Mister Baron, saat Gilang dan Ikyu hendak keluar dari
ruang guru Mister Baron memanggilnya lagi “Gilang”, Gilang sangat emosi dan dia
ingat kalau semua wanita di sekolah sedang tidak ada jadi dia tidak segan-segan
bersikap seenaknya di sekolah “apalagi sih bapak?! Rewel banget” bentak Gilang.
Karena bentakan itu Mister Baron menjadi sangat murka dan sangat marah
“bersihkan gudang peralatan olahraga kalau tidak nilaimu akan NOL” bentak
Mister Baron.
♪♪♪
Sudah satu-jam Deiri menunggu Gilang, dia sangat marah pada Gilang karena
telah membohonginya. Iapun angkat kaki dari depan KFC ia hendak pulang dari
rumahnya yang tidak jauh dari KFC. Saat ia akan pulang ia menabrak seoang
gadis, ternyata gadis itu adalah Yesa teman sekelasnya “astaga, maaf ya yes
kamu ga papa?” tanya Deiri sambil memegang tangan Yesa yang hampir mau jatuh ke
selokan. “Bakaa... Omo, apa yang kau lakukan Deiri!? Tanganku ini hanya boleh
disentuh oleh Gilang my prince!! Kau sudah membuatku tidak perawan lagi” Yesa
berteriak sambil menangis lalu berlari ke arah sekolah. “apa gadis itu sudah
gila? Jelas-jelas aku menolongnya, tadi dia sudah hampir jatuh ke selokan”
batin Deiri, lalu meneruskan jalannya untuk pulang seakan lupa dengan KFC.
Ditempat lain, Gilang sedang membereskan dan membersihkan gudang olah raga
sekolah dibantu oleh sahabatnya Ikyu.’hahaha, Ikyu mau juga aku manfaatin,
untung juga punya temen setia tapi bloon kaya Ikyu’ batin Gilang sambil
tersenyum datar. ‘aku lelah berteman dengan Gilang, takdir memang tidak
berpihak padaku padahal tadi saat prolog aku bilang Gilang sebenarnya idiot
tapi kenapa sekarang aku yang dibuat idiot’ batin Ikyu sambil tersenyum pasrah.
Kini keduanya telah selesai membereskan dan membersihkan gudang olah raga,
mereka-pun keluar dari gudang. Saat keluar mereka mendapati seorang adik kelas
wanita sedang berdiri membelakangi gudang olah-raga. “hei, ngapain kau?” tanya
Ikyu. Gadis itu berbalik dan menatap kagum Gilang yang wajahnya terlihat
eksotis karena keringetan. “heh, ditanya malah ga jawab geura” kata Ikyu lalu
melihat name tag gadis itu dan membacanya “Dik Neya sedang apa kau di depan
sini, dan kenapa kau tidak pingsan seperti gadis lain?” tanya Ikyu mendesak
gadis itu. Gadis itu malah berlari dari Gilang dan Ikyu. Ikyu hanya
menggelengkan kepalanya dan mengajak Gilang ke KFC.
Neya Pov
Err gila aku emang ga sanggup ngomong apapun kalau ada ka Gilang, sumpah
ganteng banget aku sampe sakit perut liat wajah dia tampan banget, ditambah
tadi dia keringetan eksotis banget. Tapi ngapain ya ka Gilang sama si Ikyu
duaan di dalem situ? Arghh! Jangan-jangan mereka melakukan sesuatu yang mesum.
Ahh tidak! Shireo! Aku mohon Kami-sama(baca:Tuhan)-maklumin ya soalnya si Neya
ceritanya Otaku dan Kpoper- jangan sampai ka Gilang benar-benar Gay.
Aku berjalan dipinggir jalan menuju rumahku dalam pikiranku aku
terus-terusan mikirin ka Gilang, khayalanku aku dan ka Gilang itu pacaran terus
dia lagi manjain aku, dia ngajak aku makan malem bareng, dia meluk aku, dia
nyium dahi aku, lagi asik-asiknya ngayal tentang ka Gilang tiba-tiba pas aku
sadar aku udah ada di tengah jalan terlebih lagi ada mobil yang lagi ngebut.
Terus kaki ku tiba-tiba kaku saat mau berlari ke pinggir jalan.
Normal Pov
“Tiniiittttttt!!!!!!!!!!!!!” klakson mobil itu membuat kuping Neya sakit
tapi untung saja Neya tidak jadi tertabrak karena ada seorang seniornya
menolongnya dengan cara medorong Neya, alhasil Neya tidak jadi tertabrak tetapi
malah terjebur ke selokan. Ternyata senior itu adalah ka Seli.
“omo! Neya, daijoubu?”-maapin ya Seli juga ternyata otaku-, “daijoubu!
Arigatou senpai~” kata Neya terhuyung dengan pakaianya yang setengah basah
karena terkena air selokan. “kau sedang memikirkan apa Neya, sampai-sampi
berjalan di tengah jalan?” tanya Seli khawatir. Karena sifat Neya yang ceplas
ceplos dan tidak mikir kalo bicara dia jawab saja “sedang berkhayal tentang ka Gilang”
ups, Neya memasang ekspresi khawatir karena sudah keceplosan. “Tidak! Kau tidak
boleh suka pada Gilang Neya!” bentak Seli.
Bentakan Seli ber-hasil membuat Neya kaget, dan ia berfikir sejenak ‘apakah
seli-senpai menyukai ka Gilang juga?’, “kenapa senpai? Kenapa aku tak boleh
suka pada ka Gilang? Apakah senpai menyukai ka Gilang?, jawab senpai! Kita
sudah lama saling mengenal kenapa kau tak bilang kalau kau juga suka pada ka Gilang?”
tanya Neya sampai hampir menangis. Dalam batinnya Seli berfikir ‘edan, anak ini
ngocehnya gamikirmikir’ “Bukan begitu Neya, ayo ke rumah-ku dulu aku akan
menceritakan semuanya di rumah-ku, sekalian kau berganti baju”. “Shireo! Aku
gamau ke rumah senpai!” Neya berlari menjauh dari Seli. Seli merasa dibenci
oleh Neya ‘edan ini bocah, larinya kenceng banget’
Dan pada akhirnya Neya tidak pernah tahun kebenaran Gilang-kaya kebenaran
Itachi tea geuning,maapin ya ada unsur naruto lagi-, dan Neya tetap
mencintai Gilang apa adanya walaupun ia sudah mulai curiga tentang sifat Gilang
yang menyimpang.
♪♪♪
Malam itu, Yesa bermimpi hal yang sangat mengerikan ia bermimpi bahwa
dirinya menjadi orang miskin dan jelek ia dipaksa untuk menikahi Deiri,
dimimpinya Deiri adalah seorang raja-ceelah-. Orangtuanya memaksa Yesa menikah
dengan raja itu agar hidupnya dan hidup orang tuanya tidak miskin lagi. Tetapi
yesa sangat mencintai Gilang, ia ingin menikah dengan Gilang, namun Gilang
dimimpinya adalah orang yang sangat jahat dia adalah seorang kanibal yang
memakan sesama manusia. Karena itu Yesa patah hati[mimpi macem apa sih, ngarang
banget].
Yesa Pov
Gila mimpi aku semalem tuh buruk banget, biasanya cuman mimpi pocong kunti
atau tuyul dah kenapa semalem mimpinya bikin merinding banget mak~ sumpah ini
pertamakali aku mimpiin Gilang dan mimpi pertama aja udah mimpi buruk, padahal
dia tuh calon suami aku omo!!! Sial banget sih aku.
Normal Pov
Yesa melihat ke arah jam dan menyadari bahwa sudah jam 6:45, dia akan telat
pergi kesekolah jika tidak cepat-cepat berangkat. Yesa pun mandi lima menit
pake baju semenit makan roti semenit, dan langsung berlari ke sekolahnya. Saat
ia sampai di depan gerbang ternyata gerbang sudah ditutup dan Yesa tidal melihat
ada Pak Sino satpam yang selalu menjaga gerbang, dengan cepat yesa memanjat
gerbang itu. Saat didalam Yesa tersadar bahwa disekolah tidak ada siapa-siapa.
Saat dia melihat hapenya dia baru sadar kalau ternyata hari itu adalah hari
minggu! Yesa memanjat lagi gerbang sekolah, saat dia selesai memanjat dia
melihat ada dua orang lelaki yang datang menuju gerbang.
“sial, gerbangnya udah ditutup. Kita udah telat banget” gumam Ikyu pada
sahabatnya Gilang. “yaudah kita manjat aja yuk, mumpung gaada pak Sino” ajak Gilang
pada sahabatnya itu. Mereka berduapun memanjat gerbang sekolah. Yesa yang
melihat mereka berdua memanjat belum sempat bilang sekarang hari minggu.
Akhirnya Ikyu dan Gilang selesai memanjat, pada saat itu Yesa langsung
berteriak “sekarang hari minggu woy, sekolah libur!” teriakan Yesa mengagetkan
kedua lelaki itu. Mereka berdua-pun memanjat kembali gerbang sekolah-idiot-.
Ikyu dan Gilang menghampiri Yesa yang barusaja memberitahu mereka bahwa
hari itu adalah hari minggu. Mata Yesa terbelalak kaget saat menyadari bahwa
orang yang menghampiirinya salah satunya adalah Gilang yang notabenenya orang
yang ia damba-dambakan itu. Yesa tanpa sadar membuka mulutnya sangat besar. Ia
terus menganga.
“wah, ternyata sekarang hari minggu ya?” tanya Gilang pada Yesa, “i-ya”
jawab Yesa datar sambil menahan tubuhnya yang sudah panas dingin hampir mau
pingsan karena sedang berbicara dengan Gilang. ‘kuat! Aku harus kuat. Aku
gaboleh pingsan sekarang’ batin Neya. Tetapi...
Neya Pov
Saat aku sadar, aku sekarang ada di pinggir jalan. Didepan mataku ada dua
orang lelaki yang wajahnya buram(?). Aku mencoba mengingat-ingat apa yang telah
terjadi barusan, dan aku teringat bahwa tadi aku sedang di depan gerbang
sekolah bersama Gilang my prince, dan si Ikyu jelek =A= bagaimana ini, kenapa
aku tiba-tiba pingsan.
Normal Pov
Saat sadar dari pingsannya Neya langsung ngacir pulang ke rumahnya, karena
dia tidak sanggup berhadapan langsung dengan Gilang. Gilang dan Ikyu hanya bisa
menggelengkan kepalanya. “ke rental pees yu, lang” ajak Ikyu pada sahabatnya
itu. Mereka berdua-pun pergi menuju rental ps.
At Rental Ps
Ikyu dan Gilang main game ‘harvest moonback to nature’, mereka berdua
berlomba siapa yang paling dulu tamat.[ga cowo banget mainnya]. Di depan rental
pees ada seorang gadis yang akan main disana, padahal di depan pintu rental
pees sudah ada tanda ‘P coret’ yang artinya ‘Perempuan Dilarang’. Padahal
beberapa orang sudah memperingat-kan gadis itu untuk tidak main pees di rental
pees tersebut. Di sebelah rental pees tersebut ada rental pees umum yang semua
jenis orang boleh masuk, dari nenek-nenek, anak teka, sampai bencong sekalipun.
Tetapi, kenapa gadis itu malah ingin merental di rental pees ‘P coret’
Neya Pov
Gilak gue kepengen banget main ‘Harvest moon back to nature’ tapi gamenya
gaada di rental pees biasa, kalo ginimah harus ke rental pees ‘P coret’ nih.
Tapi kan perempuan gaboleh masuk, yaudah lah lagi ngebet banget nih soalnya.
Normal Pov
Gadis itu pun memasuki rental pees ‘P coret’ dengan tenang, semua orang
yang ada di dalam langsung terkaget. Kecuali Gilang dan Ikyu karena mereka
duduk di tempat paling ujung. Tetapi karena orang-orang pada ribut, Gilang dan
Ikyu penasaran merekapun melihat ke arah pintu masuk. Ikyu langsung berkata
“itu gadis tempo hari, saat kita membereskan gudang olah-raga. Ingat ga lang?”,
“ga inget”.
Gilang Pov
Sebenarnya disekolah aku tidak pernah ingat satupun perempuan, guru perempuan
saja aku kadang tak ingat, aku terlalu muak mengingat ingat perempuan, aku
sudah sakit hati dengan kejadian dulu. “Mau flashback ga?” Cekidot my
flashback~
Gilang Flashback
Gilang yang berumur 3 tahun merengek ke arah ibunya “bunda, mau kemana?
Kenapa bunda ninggalin aku sama ayah?! Bunda ga sayang sama Gilang sama ayah
yah?” walaupun Gilang masih berumur 3 tahun, dia sudah lancar berbicara. Ibunya
hanya menjawab “maafin bunda sayang, bunda tidak mencintai ayah-mu. Tapi tenang
aja bunda mencintai-mu kok nak”, “kalau begitu bawa aku bunda!” Gilang menjawab
dengan tenang. “maaf nak, bunda akan menikah dengan orang lain, kau tidak boleh
ikut” jawaban ibunya membuat Gilang merasa benci tanpa menangis dan tanpa
basa-basi ia memalingkan wajahnya dan pergi ke arah ayahnya “ayo ayah kita
masuk saja, dia bukan bunda-ku dia wanita monster” Gilang dan ayahnya pun masuk
ke rumah, sedangkan ibunya menggelengkan kepala lalu menaiki taksi dan pergi.
Sejak saat itu Gilang benar-benar tidak peduli dengan hal yang berhubungan
dengan ‘wanita’. Flashback End^^
Normal Pov
Neya melewati sekat pertama, sekat kedua, dia sampai di sekat kedua paling
ujung. Dan dia belum sadar bahwa disebelahnya ada lelaki yang selalu ia
dambakan. Neya mulai memainkan game ‘harvest moon back to nature’ itu. Dan
dalam setengah jam ia sudah menamatkan game tersebut. Itu membuat Gilang dan
Ikyu yang ada sebelahnya terbelalak kaget, “gila kita udah sejam disini tapi
belum tamat-tamat juga” kata Ikyu pada Gilang, “ternyata perempuan boleh juga”
batin Gilang yang mulai berfikir positif tentang perempuan.
Neya sudah menamatkan game ‘harvest moon back to nature’nya, dan ia ingin
segera pulang. Tetapi ia penasaran saat melihat dvd game berjudul ‘adventure of
thomas II’ diapun ingin memainkan game tersebut. Neya pun mulai bermain, “oh my
god!(:ya tuhan!) sumpah ini game serem banget, emang anak-anak cowo ga takut
apa mainin nih game” gumam Neya di dalam hatinya. Ikyu melihat Neya sedang
bermain game ‘adventure of thomas II’ dan ia berfikir “gila tuh cewe, berani
banget mainin game itu. Kita aja para laki-laki di rental pees ini sekali main
tuh game gamau lagi. Mendingan aku hentikan dia sebelum terlambat”
“de, de, meningan jangan main game itu, bahaya banget! Serem banget loh”
kata Ikyu pada Neya, Neya pun terkaget dan melihat ke arah Ikyu “be, beneran
ini serem ka?”, “iya serius, semua orang disini gaada yang sanggup mainin game
itu loh. Ada yang sampe pingsan”, “oh yasudah deh, aku ganti aja gamenya. Tapi
dvd game di sekat ini cuman ada dua ‘harvest moon back to nature’ sama
‘adventure of thomas II’, boleh minjem dvd yang ada di sekat kaka ga?”, “boleh
kok boleh, lang~ Gilang~ ambilin dvd yang dipojokan sana dong”.
Neya Pov
Hah? Gilang? Jangan-jangan itu ka Gilang. Omo~ gue gasanggup satu rental ps
sama ka Gilang udah mah gue lagi jelek baju ga trendi rambut ga nyisir belom
mandi Ahhh!, mending kabur sekarang juga sebelum dia liat muka aku yang
mengerikan ini.
Normal Pov
Neya langsung berlari keluar dari rental pees ‘P coret’ dan ia lupa
membayar uang sewa. Gilang dan Ikyu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan
meneruskan bermain game ‘harvest moon back to nature’. Satu setengah jam
berlalu dan mereka(:Gilang&Ikyu) seri karena tamat berbarengan, saat mau
bayar sewa penjaga rental berkata “de, cewe yang tadi tuh temen kalian kan? Dia
belom bayar tuh, jadi kalian talangin dulu ya!”(kebetulan tadi penjaga
rentalnya ngeliat Ikyu ngobrol sama Neya) “WUTT!! KITA HARUS BAYARIN CEWEK
TADI?! Mendingan gue nraktir Deiri deh!” gumam Gilang pada Ikyu, “yaudah-lah
ya, dia cuman main setengah jam ini, totalnya berapa om?” kata Ikyu, “jadi 5500
rupiah de”. Ikyu pun membayar semua biaya rental memakai uang Gilang yang ia
ambil dari kantong Gilang saat Gilang sedang lengah~ kekeke~
Gilang melihat ada tukang es kepala muda dan ia ingin beli, tetapi saat ia
mencari uang di kantong(:saku) celananya ia tidak menemukan uang 5000 rupiahnya
itu. Sementara Ikyu yang masih punya uang-pun membeli es kepala tanpa
mempedulikan Gilang. Mereka berdua-pun pulang ke rumah masing-masing yang
bersebelahan. (comedy gagal)
♪♪♪
Gilang bangun dari tidurnya, ia melihat ke arah jam yang tertengger di
dinding kamarnya, jam itu menunjukan pukul 4.50 ia mulai bangun, dan beranjak
dari kasurnya ke kamar mandi. Saat ia mengaca ia melihat pantulan wajahnya yang
sangat keren walaupun habis bangun tidur dan ia tiba-tiba mengingat sesuatu hal
yang sangat penting. ‘besok kan hari selasa berati ada pelajaran olah-raga, =A=
‘hah, aku baru inget harus nyari pengganti tiga cheerleader itu eoh’ kata Gilang
dalam hati.
Dengan lesu Gilang berjalan ke rumah Ikyu untuk berangkat sekolah bareng,
ternyata Ikyu pun sedang berlajan ke arah rumah Gilang. Mereka berpapasan lalu
berangkat ke sekolah “lang, kamu kenapa? Lesu banget mukanya” tanya Ikyu pada
Gilang, “Ikyu~ aku bingung banget harus gimana, besok kan pelajaran olah-raga
dan aku belum nemuin pengganti 3 orang cheer yang cedera” jawab Gilang lesu,
“hadeh, aku juga baru inget. Mau aku bantuin ga? Aku tau banget kamu gabisa sama
cewe, biar aku aja yang nyariin ya?” kata Ikyu sambil menyemangati Gilang,
“yaudah, kita cari bareng-bareng aja deh, aku udah sering ngerepotin kamu”
jawab Gilang. Mendengar perkataan sahabatnya yang mulai tumbuh menjadi lelaki
dewasa Ikyu sangat terharu sampai matanya berkaca-kaca. “oke kita carinya
bareng ya lang” jawab Ikyu sambil melemparkan senyum terharu bahagianya ke arah
Gilang.
Sebenarnya Ikyu-pun tidak terlalu dekat dengan cewek-cewek(:perempuan),
jadi sepertinya mereka agak kerepotan untuk mencari pengganti, perempuan yang
mereka kenal dekat hanya satu yaitu Seli–karena memang selalu sama sekolah
mereka bertiga–, tanpa banyak basa-basi karena tiba-tiba ada koneksi dari otak
gilang ke otak Ikyu dan sebaliknya mereka langsung berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Ikyu dan Gilang langsung saja menghampiri Seli yang
sudah sedari subuh ada di sekolah–memang suka nyubuh si Seli ceritanya–, “Seli~,
bantuin aku sama Gilang dong” pinta Ikyu dengan wajah dibuat-buat seperti mau
nangis–Puppy Eyes istilahnya–, “Hah!?” Seli kaget dengan sikap Ikyu yang sangat
tiba-tiba.
“Ba-bantu apa emangnya?” tanya Seli pada kedua temannya, “Kita harus nyari
tiga perempuan untuk gantiin tim cheer” jawab Ikyu. “eum, buat apa? kok yang
disuruh kalian sih?” tanya Seli lagi, “gi-gini sel, aku dihukum sama pa Baron
gara-gara suatu hal. Pokoknya intinya harus nyari tiga perempuan, bantuin kita
ya?!” kata Gilang. “oh, yaudah aku bantu deh.. tapi aku ga kenal banyak sama
perempuan. Hanya kenal satu orang doang” jawab Seli. “gapapa kok sel, udah
dapet dua kan kalau gitu, temen kamu dan kamu.. tinggal kita cari satu lagi”
kata Ikyu.
♪♪♪
Dengan lesu Seli mengajak Neya adik kelasnya, “Ney, aku butuh bantuan
kamu”, “bantuan apa senpai?”, “eum gini... mau ga kamu ikutan tim cheer?”,
“hahaha, kok tiba-tiba nanya gitu sih senpai?”, “pokonya mau ga? Ini demi
Gilang loh Ney..”, “MAU!..” Jawaban Neya sangat singkat padat dan jelas kalau
sudah menyangkut urusan Gilang “eh, senpai bukannya scene terakhir kita lagi
marahan ya?-_-“, “hahaha, sut ah” ;3
Seli Pov
Apa yang aku lakukan, kenapa begini? Kenapa aku malah mengajak Neya gabung
dengan tim Cheer hanya demi Gilang, Gilang yang tidak normal itu.. kenapa?..
apa aku merasa kasihan pada Gilang? Mengapa harus.. oh tuhan. Tolong aku~ sekarang
aku harus mencari satu perempuan lagi untuk membantu Gilang. Oh tidaakkk,
mengapa aku harus menghawatirkan Gilang? Apa aku menyukainya setelah sekian
lama ini?.. Tidakkkk!
Narasi
Seli mulai menyukai Gilang, Yesa masih tetap mencintai Gilang dengan sepenuh
hatinya, Neya tetap meyakinkan dirinya kalau Gilang adalah laki-laki tulen dan
Neya akan tetap menyukainya. Gilang masih saja memikirkan Deiri. Dan dari
kejauhan dapat dilihat bahwa Deiri menyukai Yesa, dan Ikyu masih belum jelas
masalah asmaranya.
Normal Pov
BRUK “awh” Yesa menjerit pelan, saat sadar dia langsung bangkit. Ternyata
dia bertabrakan dengan Gilang. “ma-maaf ya” kata Gilang lesu. “iya” jawab Yesa tidak
kalah lesu. Mereka pun saling pergi tanpa mengucapkan apapun.
Apa gerangan yang terjadi pada Yesa
yang ceria tiba-tiba menjadi sangat murung, dan dia sama sekali tidak menyadari
kalau telah bertabrakan dengan Gilang sang pangeran pujaan hatinya.
Ikyu berjalan ke arah Yesa yang
sedang duduk lesu dibawah pohon, dan memulai pembicaraan.
“Yesa..”
“eh, ada apa?”
“eum.. kamu suka sama Gilang kan?”
“emang kenapa?”
“mau ga bantu Gilang?”
“Bantu gimana?”
“Jadi gini, Gilang dihukum sama pa Baron. Kalau dia gabisa jalanin
hukumannya dia gaakan boleh ikut pelajaran olahraga lagi, intinya kalau kamu ga
bantu kamu gabisa olahraga bareng gilang lagi”
“wah? Yaampun,
emang disuruh apa sih?” jawab Yesa dengan semaangat, tiba-tiba Yesa lesu
kembali “yasudahlah, biarkan saja dia tidak usah olahraga lagi bareng aku,
daripada hati ini sakit banget” Yesa berkata terang-terangan pada Ikyu.
“hah, ke-kenapa
sih kamu Yes? Udah gasuka sama Gilang lagi ya?” tanya Ikyu pada Yesa. Yesa pun
menceritakan kenapa “Jadi gini, eh kalem.. kamu tau aku suka Gilang dari mana
ya?”, “ehehe, tau dong.. kan semua cewe disekolah suka sama Gilang”, “Terus
kenapa harus minta tolong ke aku” tanya Yesa tepat sasaran, “soalnya, cewe yang
aku kenal cuman sedikit”, “oh, yaudah aku mau cerita dulu deh, kan gini.. aku
kan suka banget sama Gilang terus aku... di kamar aku, aku banyak foto gilang
aku bingkaiin terus banyak tulisan-tulisan romantis buat Gilang.. eh tiba-tiba
Papa aku masuk kamar aku dan ngeliat itu semua, dan aku dimarahinn L katanya aku gaboleh pacaran gaboleh berhubungan sama
cowo, gaboleh deket-deket Gilang gaboleh suka sama Gilang, aku kan jadi Lesu
banget.. Aku nurut aja sama Papa daripada aku kualat”.
“Dih, ko lebai banget sih
Yes, kan Papa kamu gatau kalau kamu lagi disekolah gimana!” kata Ikyu, “aku
gamau berbohong, entar bisa kualat atau dalam agama hindu disebut karma”. “Gaada
lah yang kaya gituan.. Yesa, mending kamu bantu Gilang ya. Daripada dia gaboleh
ikut olah raga lagi terus gadapet nilai terus ga naik kelas. Kasihan kan si
gilang”
“Yaudah” jawab Yesa
setengah lesu. Semoga dengan membantu gilang ia bisa dekat dengan Gilang
begitulah pemikiran Yesa.
Yesa Pov
Semoga aku tidak kualat
gara-gara tidak menuruti perkataan Papa, maaf pa tapi aku tidak bisa hidup
tanpa prince-ku Gilang. Tapi aku lelah, aku lelah karena Gilang tidak pernah
merespon-ku. Ini waktunya aku ambil tindakan, kalau aku tidak mengambil
tindakan Gilang pasti tidak akan pernah menyadari kehadiranku~ “GILANG WILL
NEVER NOTICE YOU”
Normal Pov
Tiga orang pas sudah
terkumpul yaitu Seli, Neya, dan Yesa. Mereka bertiga akan menjadi pengganti
tiga gadis Cheer yang cedera. Semuanya berharap agar Gilang masih bisa
mengikuti pelajaran olahraga mister Baron.
Keesokan harinya Gilang
dan Ikyu mengajak Seli, Neya, dan Yesa menghadap mister Baron, “pak, nih saya
sudah nyari pengganti anak-anak cheer yang cedera, berati saya boleh ikut
pelajaran olah raga kan?”, ‘prok prok prok’ mister Baron menepuk-nepeuk
tangannya sambil berkata “selamat Gilang, sekarang kamu boleh ikut pelajaran
bapak. Tetapi kalian bertiga tidak usah menjadi pengganti anak-anak cheer yang
cedera karena sekarang mereka sudah sembuh” mister Baron membuat semuanya
terbengong, “oh gitu ya pak, yaudah makasih ya pak” kata Gilang sambil berjabat
tangan dengan mister Baron, “Saya bangga dengan kamu Gilang, kamu bisa
bertanggung jawab atas semua yang telah kamu perbuat, yasudah silahkan pada
bubar” kata mister Baron.
Akhirnya Gilang bisa mengikuti
peajaran olah raga lagi. Seli, Neya dan Yesa sekarang sudah sedikit terbiasa
ada di dekat Gilang. Seperti biasa Ikyu masih setia di sebelah Gilang sebagai
sahabatnya. Dan Gilang masih memikirkan Deiri -..-
To be continued~
See you next time, with new tittle~
keren laahh
ReplyDeleteterusin donng ceritanya laikaa =DD
seru bacanya
iya kamu aja yg nerusinnya
Delete